doc. internet |
Perdamaian perdamaian, perdamaian perdamaian
Banyak yang cinta damai tapi perang makin ramai
Bingung-bingung ku memikirnya
Meski kau anak manusia, ingin aman dan sentosa
Wahai kau anak manusia, ingin aman dan sentosa
Tapi kau buat senjata, biaya berjuta-juta
Banyak gedung kau dirikan, kemudian kau hancurkan
Bingung-bingung ku memikirnya
Rumah sakit kau dirikan, orang sakit kau obatkan
Orang miskin kau kasihi, anak yatim kau santuni
Tapi peluru kau ledakan, semua jadi berantakan
Bingung-bingung ku memikirnya
Banyak yang cinta damai tapi perang makin ramai
Bingung-bingung ku memikirnya
Meski kau anak manusia, ingin aman dan sentosa
Wahai kau anak manusia, ingin aman dan sentosa
Tapi kau buat senjata, biaya berjuta-juta
Banyak gedung kau dirikan, kemudian kau hancurkan
Bingung-bingung ku memikirnya
Rumah sakit kau dirikan, orang sakit kau obatkan
Orang miskin kau kasihi, anak yatim kau santuni
Tapi peluru kau ledakan, semua jadi berantakan
Bingung-bingung ku memikirnya
Itulah penggalan
lirik lagu nasidaria yang berjudul “Perdamaian”. Sebenarnya saya cuma ingin mosting ini saja
si… sededar memenuhi tantangan kawan-kawan Edukasi, soalnya tema yang diambil
kan “perdamaian”, cukupkan? Hehe. Tapi setelah
tak pikir-pikir kayaknya perlulah sedikit saya singgung terkait tema ini secara
agak medalam yang tidak dalam sebenernya. :D
Oke,
sebelum kita masuk ke tema alangkah baiknya kita refleksikan dululah apa yang
pernah aku lakukan. Ya… terutama buat kalian kawan-kawan kru Edukasi kali aja
aku punya salah, mohon dimaafkan ya????
Rikha yang sering aku ejek, tapi sebenere
ejekanku spontan kok, nggak menghina kan? Cuma iseng… haha, terus juga si Aziz
yang awet banget kecilnya, juga sering aku ejek, kadang sampe bertengkar sama
dia,,.. mbuh bocah cilik kakean polah ki…
haha, lalu si Fitri tak luput dari ejekan-ejekanku pula, karena dia adalah
sosok wanita yang cetar membahana dengan make up yang selalu ia bawa melalui
kantong ajaib… hoho, kemudian si Riska, kalau ini mah aku kayake gak berani
ngejek, lha tonggoku dewe bro…heuheu, selanjutnya si mimin, kayaknya tiap kali
ketemu sering tak ejek, haha habisnya suara khas sindennya bikin bulu kuduk
menari-nari haha, terus yang terakhir si Wirda, si bocah yang sekarang ini nesunan haha peace.. ya pokoknya intinya karena ini temanya “perdamaian” aku minta
damai dan maaf sama kalian semua yang tak bisa aku sebutkan satu per satu. Dimaafkan
ya? Nek gak, rak dadi boloku kwe… hihi
Nah,
kalau begini kan enak kita bahas temanya. Masak ya tema damai, kita sendiri
nggak damai? Kan kurang afdhol- lah ya,,. Podo
wae ngomong dobol..hehe.
Langsung saja, membahas
masalah damai, sebenarnya simple. Seperti
yang barusan saya tuliskan. Bener nggak? Enggak.. :D wes angger dianggep bener,. Haha. Sesama kru Edukasi pastilah kita ada
perselisihan. Dan itulah mengapa saya meminta maaf. Namun, damai sendiri ternyata susahya kita terapkan jika sudah sekala besar. Seperti
di Negeri Indonesia kita tercinta ini. Banyaknya golongan-golongan menambah
runyamnya permasalahan yang kemungkinan terjadi.
Disini
saya yakin, bahwa sebenarnya semua golongan-gologan ini menginginkan
perdamaian. Namun pada kenyataannya mereka lebih memilih egonya sendiri dibanding
kepentingan bersama. Lalu ego-ego yang
berbentuk kefanatikan inilah yang menimbulkan perpecahan. Seperti yang sekarang
kita lihat, musim-musim Pilkada maupun Pil KB mungkin.. hehe. Ya, ada sajalah golongan-golongan yang katanya
mau aksi damai…. eh ternyata kok masih bertengkar.. bermusuhan, berselisih, dan
ber ber lainya… ini damai? Atau damai-damaian? :D. Padahal
setahuku damai kan saling mengasihi.. menyanyangi… memaafkan, bila ada salah,.( kok kayak lagu,. Hehe)
Saya jadi ingat dengan quotenya Robert Siahaan, ia mengatakan “Banyak orang hanya membela
fanatisme terhadap agama, politik atau pribadi tertentu dan bukan terhadap
kebenaran.” Maka dari itulah sebagai orang Islam, sebagai orang Indonesia, dan
sebagai manusia pada umumnya sangatlah penting buat kita untuk menjunjung
tinggi kebenaran dan hapuslah kefanatikan-kefanatikan, agar “Perdamaian”
sebagai kata kunci awal kita tadi dapat terwujud. Amin……. :)
NB:
Ditulis oleh: Awak dewe (Seng duwe blog iki) dan bukan untuk menyinggung golongan tertentu. hanya mengkritik realita sesuai opini pribadi. :)