Minggu, 26 Oktober 2014

Menanamkan Kembali Nilai-Nilai Sumpah Pemuda



Di negara Indonesia sekarang ini memang sedang marak-maraknya terjadi perkelahian dan pertikaian antar sesama warga pribumi, seperti tawuran-tawuran pelajar, mahasiswa, pertikaian antar suku dan agama. Hal-hal sedemikian memang sangat disayangkan, perjuangan para pemuda pendahulu yang susah payah mempersatukan Indonesia lewat rumusan sumpah pemuda seakan mulai memudar.
Sumpah Pemuda yang dicetuskan tanggal 28 Oktober 1928. Menurut Sejarah menunjukkan bahwa perjuangan bangsa Indonesia dengan keberanian melahirkan persatuan dan kesatuan bangsa. Persatuan dan Kesatuan Sumpah Pemuda yang diharapkan dapat memberikan ide/gagasan atau membimbing generasi yang akan datang untuk tetap tegaknya Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).
Rumusan atau teks sumpah pemuda ini sendiri dituliskan oleh Muhammad Yamin. awalnya sumpah ini dibacakan oleh Sugondo walau akhirnya dijelaskan secara rinci oleh Muhammad Yamin. Tentang isi teks dari Sumpah pemuda adalah sebagai berikut :
·         Pertama
Kami putra dan putri Indonesia, mengaku bertumpah darah yang satu, tanah air Indonesia.
·         Kedua
Kami putra dan putri Indonesia, mengaku berbangsa yang satu, bangsa Indonesia.
·         Ketiga
Kami putra dan putri Indonesia, menjunjung bahasa persatuan, bahasa Indonesia.
Sumpah Pemuda ini adalah bukti otentik bahwa tanggal 28 Oktober 1928 bangsa Indonesia dilahirkan. Oleh karena itu sudah seharusnya segenap rakyat Indonesia memperingati momentum 28 Oktober sebagai hari lahirnya bangsa Indonesia. Proses kelahiran Bangsa Indonesia ini merupakan buah dari perjuangan rakyat yang selama ratusan tahun tertindas dibawah kekuasaan kaum kolonialis pada saat itu, kondisi ketertindasan inilah yang kemudian mendorong para pemuda pada saat itu untuk membulatkan tekad demi mengangkat harkat dan martabat hidup orang Indonesia asli, tekad inilah yang menjadi komitmen perjuangan rakyat Indonesia hingga berhasil mencapai kemerdekaannya 17 tahun kemudian yaitu pada 17 Agustus 1945.
Selain itu nilai-nilai Sumpah Pemuda juga perlu diterapkan dalam kehidupan sehari-hari dengan memahami dan menyadari kemajemukan (keanekaragaman) masyarakat Indonesia, misalnya tidak boleh menbeda-bedakan teman berdasarkan suku bangsa, Agama dan menggunakan bahasa Indonesia sebagai bahasa pemersatu dalam pergaulan sehari-hari dengan baik dan benar.
Sumpah pemuda sebagai tonggak Penegas Persatuan bangsa Indonesia dapat mencegah perpecahan bangsa, guna memelihara stabilitas pembangunan Nasional untuk mengisi kemerdekaan. Jika ada hambatan seperti yang sudah disebutkan diawal tadi, perkelahian dan pertikaian antar sesama warga pribumi akan dapat kita atasi bila kita mengamalkan isi Sumpah Pemuda. Sebab tanpa persatuan dan kesatuan, apapun yang dicita-citakan oleh negara dan bangsa tidak akan berhasil. Sehingga sangatlah perlu kita menanamkan kembali nilai-nilai sumpah pemuda demi menjaga persatuan dan kesatuan Negara Indonesia.

0 komentar:

Posting Komentar

 
;