Iman, islam, dan ihsan adalah tiga perkara yang sangat penting
dalam agama. Ketiganya saling berkaitan dan tidak dapat dipisahkan antara satu
dengan lainnya. Jika dipisahkan akan berakibat pada ketidaksempurnaan agama
seseorang. Oleh karena itu iman, islam, dan ihsan mesti senantiasa melandasi
kehidupan setiap muslim dalam kehidupannya. Penjelasannya sebagai berikut:
1.
Iman
Kata iman berasal dari bahasa arab amana yang berari
percaya. Maksudnya, mempercayai keberadaan Allah SWT. Sebagai satu-satunya yang
Maha Pencipta, maka tidak patut bagi kita untuk menyembah selain kepadaNya.
Hanya kepada Allah kita menyembah dan hanya kepadaNya kita memohon pertolongan.
Allah SWT berfirman:
ايا كَ نَعْبد
وايا ك نستعين
Artinya:“hanya kepada Engkaulah kami menyembah dan hanya kepada
Engkaulah kami memohon pertolongan”(QS. Al-Fatihah1/:5)
Menurut hadis yang telah diriwayatkan oleh Umar, secara khusus iman
berarti:
أن تؤمن بالله وملائكته
وكتبه ورسله واليوم الاخروتؤمن بالقدرخيره وشره
Artinya:“mempercayai Allah, para malaikatNya, kitab-kitabNya, para
utusanNya, hari akhir dan mempercayai takdir baik dan burukNya.”
Dengan mempercayai Allah, para
malaikat, kitab-kitab Allah, para rasul-Nya, dan hari akhir atau hari kiamat,
dan takdir Allah., sesungguhnya kita telah melaksanakan enam rukun iman. Enam
perkara yang menjadi rukun iman diatas tidak cukup hanya sekedar
dihafal.Namun,kita harus mampu mewujudkannya dalam kehidupan sehari-hari. Misalnya,
dengan mempercayai Allah SWT kita akan memiliki kesadaran bahwa setiap
perbuatan kita di dunia akan mendapatkan balasannya yang setimpal nanti di
akhirat.sebaliknya perbuatan buruk akan di balas pula dengan sesuatu yang
buruk.
Diantara ciri-ciri orang yang
beriman adalah sebagaimana yang diterangkan dalam ayat berikut.
انماالمؤمنون الذين اذاذكرالله وجلت قلوبهم واذاتليت عليهم ايته
زادتهم ايمناًوعلى ربهم يتوكلونَ
Artinya:“Sesungguhnya orang-orang yang beriman adalah mereka yang
apabila disebut nama Allah gemetar hatinya, dan apabila dibacakan ayat-ayatNya
kepada mereka,bertambah (kuat) imannya dan hanya kepada tuhan mereka
bertawakal.”(QS Al-Anfal/8:2)
Keimanan adalah sesuatu yang
terus-menerus harus kita pupuk agar tetap kukuhdalam kehidupan kita. Beriman
tidak cukup dengan sekedar ucapan. Beriman harus meliputi pembenaran dalam
hati(tashdiq bi al-qalbi) diucapkan dengan lisan (iqrar bi al-lisan),
dan diamalkan dalam perbuatan nyata(‘amal bi al-jawarih).
2.
Islam
Kata islam berasal dari bahasa arab aslama
yang berarti berserah diri, yaitu berserah diri semata kepada Allah SWT. Agar
mendapat keselamatan hidup didunia dan di akhirat. Kehidupan dunia adalah bekal
kita untuk menata kehidupan di akhirat.
Berserah diri kepada Allah SWT.
Berarti menerima semua yang menjadi ketentuan Allah SWT dengan melaksanakan
setiap perintahnya dan menjauhi setiap yang Allah SWT larang. Harus kita yakini
bahwa semua yang Allah SWT perintahkan adalah demi kemaslahatan bagi kehidupan
kita. Sebaliknya, setiap yang Allah SWT larang atau haramkan pasti ada
keburukan didalamnya. Pengertian islam dalam hadis dibawah ini:
الأسلام أن تشهد أن لاإله إلاالله وان محمدارسول الله وتقيم
الصلاةوتؤتي الزكاة وتصوم رمضان وتحج البيت إن استطععت إليه سبيلا
Artinya:“islam adalah engkau mempersaksikan bahwa tidak ada Tuhan
selain Allah dan Muhammad adalah utusanNya, mendirikan sholat, menunaikan
zakat, berrpuasa dibulan ramadhan dan pergi haji ke baitullah bila engkau mampu
melaksanakan perjalanannya”. (HR. Muslim)
Menurut hadis diatas, islam adalah
persaksian terhadap Allah SWT dan nabi Muhammad saw sebagai rasulNya,
mendirikan sholat, membayar zakat, puasa dibulan ramadhan dan berhaji. Namun
kelima hal ini tidak akan bermanfaat bila kita tidak melaksakannya dengan
sungguh-sungguh.
3.
Ihsan
Kata ihsan berasal dari bahasa arab ahsana
yang secara bahasa berarti berbuat baik. Pengertian ihsan sebagaimana yang
telah nabi saw ajarkan dalam sebuah hadis adalah sebagai berikut:
ان تعبدالله كآنك تراه فإن لم تكن تراه فإنه يراك
Artinya:“Engkau menyembah atau beribadah kepada Allah seakan-akan
Engkau melihatNya. Dan bila Engkau tidak dapat melihatNya, sesungguhnya Allah
melihat Engkau. (HR. Muslim).
Maksud hadis diatas, kita harus
memiliki kesadaran bahwa apapun yang kita lakukan dalam kehidupan ini selalu
dalam pantauan dan pengetahuan Allah SWT. Dalam ihsan, ketika kita beribadah
atau melakukan perbuatan baik kita dianjurkan seolah-olah melihat Allah SWT.
Seandainya kita tidak mampu melakukannya, kita harus yakin bahwa Tuhan pasti
selalu mengawasi dan melihat setiap apa yang kita lakukan. Hal ini dimaksudkan
agar tumbuh keinginan atau motivasi yang lebih besar untuk terus melakukan
perbuatan baik, untuk mendapatkan balasan kebaikan pula dari Allah SWT.
Allah SWT berfirman:
هل جزاءالاحسان الاالاحسان
Artinya;
“tidak ada balasan untuk kebaikan selain kebaikan(pula)”.
( QS.
Ar-Rahman/55:60)
Sumber:Ali, Mukti , Memahami Beberapa Aspek Pelajaran Islam ,PT. Mihzan :
Yogyakarta