Investasi Jangka Panjang
Oleh: Muhammad Fakhrur Riza
Kasus-kasus dampak akibat pembangunan pabrik semen diharap tidak
terjadi kembali. Pemerintah harus lebih bijak kepada investor yang hanya berorientasi
pada keutungan belaka. Akan tetapi memikirkan dampak kedepanya, demi menjaga
alam sekitar dan martabat bangsa.
Rencana pembangunan pabrik semen di Pegunungan Kendeng Kabupaten Rembang
memang lagi hangat-hangatnya diperbincangkan dewasa ini, karena jadi
tidaknya proyek tersebut tinggal menunggu keputusan dari Pengadilan dan Tata Usaha Negara (PTUN) Semarang. Pro-kontra pun bermunculan
dikalangan masyarakat. Mulai dari petani, aktivis lingkungan, aktivis sosial,
sampai kalangan mahasiswa juga ikut andil dalam meruwat kasus ini.
Melihat kasus-kasus yang sudah nyata dan terjadi akibat keberadaan
pabrik semen, seperti di Kecamatan Gombong Kabupaten Kebumen. Bahan baku semen
berupa batu gamping yang terletak di kawasan gua karst dieksploitasi secara
terus menurus. Akibatnya, pembangunan pabrik semen juga merusak gua karst,
merusak habitat tempat bersarang burung walet dan kelelawar, serta menghancurkan
fungsinya sebagai waduk alam penyimpan air.
Melihat hal seperti itu, kerusakan alam akibat dampak eksploitasi
yang dilakukan pabrik semen seharusnya tidak terjadi kembali. kebutuhan
lahan untuk perusahaan semen yang sangat luas, akan berdampak pada kehilangan
lahan pertanian, sehingga petani dan buruh tani akan kehilangan lapangan
pekerjaan mereka. Kondisi ini tentunya akan menurunkan produktivitas pertanian pada
wilayah sekitar. Akhirnya, semua akan melemahkan ketahanan pangan daerah dan
nasional.
Indonesia memiliki kekayaan alam dan kesuburan tanah seperti
pepatahnya “gemah ripah loh jinawi” yang artinya tentram,
makmur serta sangat subur tanahnya. Akan tetapi, dalam kenyataannya Indonesia
sendiri masih mengimpor beras dari Vietnam. Tentunya tidak masuk akal karena
jika dibanding Vietnam, Indonesia lebih luas secara geografis.
Dalam hal ini, hemat saya, apabila pemerintah mesti bisa lebih
bijak dalam memutuskan sesuatu. Para investor juga tidak seenaknya berorientasi
pada keuntungan belaka. Akan tetapi, bisa memikirkan kelangsungan hidup alam
sekitar pula. Semisal, para investor dengan modalnya ikut andil dalam
pengembangan pertanian di Indonesia, tentu hal demikian orientasinya jangka
panjang. Lebih baik mengimpor semen tanpa merusak alam, dari pada mengimpor
beras yang menjatuhkan martabat diri bangsa.
*pernah dipublikasikan di lpmedukasi.com
0 komentar:
Posting Komentar