Jumat, 05 Juni 2015

Iman, Islam, dan Ihsan



Iman, islam, dan ihsan adalah tiga perkara yang sangat penting dalam agama. Ketiganya saling berkaitan dan tidak dapat dipisahkan antara satu dengan lainnya. Jika dipisahkan akan berakibat pada ketidaksempurnaan agama seseorang. Oleh karena itu iman, islam, dan ihsan mesti senantiasa melandasi kehidupan setiap muslim dalam kehidupannya. Penjelasannya sebagai berikut:
1.        Iman
Kata iman berasal dari bahasa arab amana yang berari percaya. Maksudnya, mempercayai keberadaan Allah SWT. Sebagai satu-satunya yang Maha Pencipta, maka tidak patut bagi kita untuk menyembah selain kepadaNya. Hanya kepada Allah kita menyembah dan hanya kepadaNya kita memohon pertolongan. Allah SWT berfirman:
ايا كَ نَعْبد وايا ك نستعين    
Artinya:“hanya kepada Engkaulah kami menyembah dan hanya kepada Engkaulah kami memohon pertolongan”(QS. Al-Fatihah1/:5)

Menurut hadis yang telah diriwayatkan oleh Umar, secara khusus iman berarti:
أن تؤمن بالله وملائكته وكتبه ورسله واليوم الاخروتؤمن بالقدرخيره وشره
Artinya:“mempercayai Allah, para malaikatNya, kitab-kitabNya, para utusanNya, hari akhir dan mempercayai takdir baik dan burukNya.”
Dengan mempercayai Allah, para malaikat, kitab-kitab Allah, para rasul-Nya, dan hari akhir atau hari kiamat, dan takdir Allah., sesungguhnya kita telah melaksanakan enam rukun iman. Enam perkara yang menjadi rukun iman diatas tidak cukup hanya sekedar dihafal.Namun,kita harus mampu mewujudkannya dalam kehidupan sehari-hari. Misalnya, dengan mempercayai Allah SWT kita akan memiliki kesadaran bahwa setiap perbuatan kita di dunia akan mendapatkan balasannya yang setimpal nanti di akhirat.sebaliknya perbuatan buruk akan di balas pula dengan sesuatu yang buruk.
Diantara ciri-ciri orang yang beriman adalah sebagaimana yang diterangkan dalam ayat berikut.
انماالمؤمنون الذين اذاذكرالله وجلت قلوبهم واذاتليت عليهم ايته زادتهم ايمناًوعلى ربهم يتوكلونَ
Artinya:“Sesungguhnya orang-orang yang beriman adalah mereka yang apabila disebut nama Allah gemetar hatinya, dan apabila dibacakan ayat-ayatNya kepada mereka,bertambah (kuat) imannya dan hanya kepada tuhan mereka bertawakal.”(QS Al-Anfal/8:2)

Keimanan adalah sesuatu yang terus-menerus harus kita pupuk agar tetap kukuhdalam kehidupan kita. Beriman tidak cukup dengan sekedar ucapan. Beriman harus meliputi pembenaran dalam hati(tashdiq bi al-qalbi) diucapkan dengan lisan (iqrar bi al-lisan), dan diamalkan dalam perbuatan nyata(‘amal bi al-jawarih).

2.      Islam
Kata islam berasal dari bahasa arab aslama yang berarti berserah diri, yaitu berserah diri semata kepada Allah SWT. Agar mendapat keselamatan hidup didunia dan di akhirat. Kehidupan dunia adalah bekal kita untuk menata kehidupan di akhirat.
Berserah diri kepada Allah SWT. Berarti menerima semua yang menjadi ketentuan Allah SWT dengan melaksanakan setiap perintahnya dan menjauhi setiap yang Allah SWT larang. Harus kita yakini bahwa semua yang Allah SWT perintahkan adalah demi kemaslahatan bagi kehidupan kita. Sebaliknya, setiap yang Allah SWT larang atau haramkan pasti ada keburukan didalamnya. Pengertian islam dalam hadis dibawah ini:
الأسلام أن تشهد أن لاإله إلاالله وان محمدارسول الله وتقيم الصلاةوتؤتي الزكاة وتصوم رمضان وتحج البيت إن استطععت إليه سبيلا
Artinya:“islam adalah engkau mempersaksikan bahwa tidak ada Tuhan selain Allah dan Muhammad adalah utusanNya, mendirikan sholat, menunaikan zakat, berrpuasa dibulan ramadhan dan pergi haji ke baitullah bila engkau mampu melaksanakan perjalanannya”. (HR. Muslim)

Menurut hadis diatas, islam adalah persaksian terhadap Allah SWT dan nabi Muhammad saw sebagai rasulNya, mendirikan sholat, membayar zakat, puasa dibulan ramadhan dan berhaji. Namun kelima hal ini tidak akan bermanfaat bila kita tidak melaksakannya dengan sungguh-sungguh.
3.      Ihsan
Kata ihsan berasal dari bahasa arab ahsana yang secara bahasa berarti berbuat baik. Pengertian ihsan sebagaimana yang telah nabi saw ajarkan dalam sebuah hadis adalah sebagai berikut:
ان تعبدالله كآنك تراه فإن لم تكن تراه فإنه يراك
Artinya:“Engkau menyembah atau beribadah kepada Allah seakan-akan Engkau melihatNya. Dan bila Engkau tidak dapat melihatNya, sesungguhnya Allah melihat Engkau. (HR. Muslim).

Maksud hadis diatas, kita harus memiliki kesadaran bahwa apapun yang kita lakukan dalam kehidupan ini selalu dalam pantauan dan pengetahuan Allah SWT. Dalam ihsan, ketika kita beribadah atau melakukan perbuatan baik kita dianjurkan seolah-olah melihat Allah SWT. Seandainya kita tidak mampu melakukannya, kita harus yakin bahwa Tuhan pasti selalu mengawasi dan melihat setiap apa yang kita lakukan. Hal ini dimaksudkan agar tumbuh keinginan atau motivasi yang lebih besar untuk terus melakukan perbuatan baik, untuk mendapatkan balasan kebaikan pula dari Allah SWT.
Allah SWT berfirman:
هل جزاءالاحسان الاالاحسان
Artinya; “tidak ada balasan untuk kebaikan selain kebaikan(pula)”.
( QS. Ar-Rahman/55:60)

Sumber:Ali, Mukti , Memahami Beberapa Aspek Pelajaran Islam ,PT. Mihzan : Yogyakarta

0 komentar:

Posting Komentar

 
;