Kamis, 07 April 2016

Salah Jurusan, Bukan Pantangan

Doc.Internet   



Oleh: Muhammad Fakhrur Riza

            Akhir tahun masa kita sekolah tepatnya di kelas tiga SMA merupakan masa-masa yang begitu menentukan. Bagaimana tidak? Kita pastinya disibukkan oleh Ujian Nasional dan Ujian Akhir Sekolah yang menjadi penentu kelulusan. Selain itu, kita juga dituntut untuk memilih kemana akan melanjutkan studi serta jurusan apa yang kita ambil nanti.  Jika kita belum pernah memikirkan sebelumnya pastilah akan bertanya-tanya. Mau ambil jurusan apa ya? Ke Universitas apa ya baiknya?. Hal inilah yang sering kali membuat kita salah dalam mengambil jurusan, karena kurangnya pertimbangan yang matang.

            Sebelum saya  menjadi mahasiswa Pendidikan Bahasa Arab di UIN walisongo semarang saat ini. Awalnya saya juga mengalami hal demikian, dimana  saya mulai kebingungan ketika disuruh memilih jurusan apa yang akan dipilih. Pada saat itu, saya memilih jurusan pendidikan ekonomi sebagai prioritas. Akan tetapi, pada realitanya saya justru diterima di jurusan Pendidikan Bahasa Arab yang menjadi pilihan kedua. Akhirnya mau tidak mau saya harus mengambil pilihan tersebut , karena tidak ada alternatif jurusan lain.

            Ketika sudah mulai kuliah, saya masih merasakan kegilisahan karena jurusan yang tidak sesuai keinginanku. Namun seiring berjalannya waktu, akhirnya saya malah dapat passion ku sendiri yaitu di bidang jurnalistik. Saya bergabung dengan Lembaga Pers Mahasiswa (LPM) di UIN Walisongo Semarang yang menjadi salah satu Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) di luar kegiatan perkuliahan. Hemat saya, ketika kita mengalami salah jurusan, janganlah hal ini menjadikan kita putus semangat untuk terus belajar. Akan tetapi, tetap jalani apa yang kita dapatkan saat ini, serta percaya bahwa pasti nantinya ada jalan yang terbaik buat kita kedepan.

0 komentar:

Posting Komentar

 
;