Rabu, 16 November 2016

Demokrasi Tiada Arti, Demoralisasi Merajai

Doc.Internet




Oleh: Muhammad Fakhrur Riza



                Akhir-akhir ini seringkali saya jumpai berbagai media yang memberitakan penolakan keras terhadap seseorang atau golongan yang dianggapnya minoritas. Bahkan, tindakan perusakan, pemberontakan, dan penghujatanpun menjadi suatu hal yang lumprah. Hal ini tentunya dapat kita katakana suatu tindakan diskriminasi, mengingat Negara Indonesia bukanlah Negara suatu kelompok tertentu. Melainkan di Negara ini terdapat berbagai suku, agama, ras, dan budaya sebagai cirri khas demokrasi itu sendiri.

                Dalam berbagai kasus tersebut, pelakunya justru dari mereka yang getol mendaku sebagai golongan paling benar, beragama, serta sebagai mayoritas. Jadi, mereka beranggapan bahwa Negara ini tak boleh dipimpin oleh seseorang dari minoritas. Kemudian setelah anggapan itu muncul, apa mereka lupa dasar Negara iniialah “demokrasi”?. Demokrasi sebagai dasar Negara mungkin sudah tak ada eksistensinya lagi. Dewasa ini, nilai demokrasi sudah kian luntur dan boleh jadi ungkapan ini meleset menjadi demoralisasi. Dimana moral bangsa yang rusak, serta tindakan diskriminasi kian marak terjadi. 

               Menyikapi hal itu, sebagai warga Negara Indonesia perlu kita sadari bahwa dasar negera ini ialah “demokrasi” bukannya jadi “demoralisasi”.Sehingga, dalam bernegera kita tidak lagi membawa nama suatu golongan, namun kita adalah satu bangsa satu Negara “Indonesia”.


0 komentar:

Posting Komentar

 
;