Oleh: Muhammad Fakhrur Riza
Kasus beredarnya beras sintetis yang terbuat dari plastik sekarang
memang sedang marak-maraknya terjadi di negeri ini. Beras yang menjadi bahan
pokok pangan mayoritas penduduk Indonesia seakan makin meresahkan masyarakat.
Bagaimana tidak, jika beras palsu ini dikonsumsi secara terus menerus dalam
jangka waktu tertentu maka efeknya sangat berbahaya bagi kesehatan tubuh.
Menurut Dokter spesialis gizi klinis Samuel Oetoro, mengonsumsi beras plastik memiliki
efek yang sangat berbahaya bagi kesehatan. Salah satunya dapat menimbulkan
berbagai macam jenis kanker dalam tubuh. Beras yang ada kandungan plastiknya
dapat menimbulkan dampak jangka pendek dan dampak jangka panjang pada kesehatan
seseorang. Dampak langsung yang bisa dirasakan setelah seseorang mengkonsumsi
sepiring beras plastik ini adalah seperti mual, pusing, sampai diare.
Sementara dampak kronis atau jika
kita mengkonsumsinya dalam jangka panjang yang ditimbulkan jika mengonsumsi
beras plastik adalah timbulnya kanker. kandungan plastik yang terdapat dalam
beras plastik juga akan sulit diekskresi tubuh, sehingga bisa merusak ginjal
yang menyebabkan gagal ginjal.
Selain memicu datangnya penyakit kanker dan gagal ginjal,
mengonsumsi beras plastik juga dapat menyebabkan kemandulan, terutama pada
pria. Berdasarkan penelitian yang dilakukan di jepang dengan menggunakan tikus sebagai
binatang percobaan. Mereka menggunakan Benzyl Butyl Phthalate dan
mendapatkan hasil bahwa pada dosis tertentu, zat ini merusak sistem reproduksi
tikus jantan. Sebab, phthalate akan dikenali secara salah oleh tubuh
sebagai hormon sehingga merusak sistem reproduksi pria.
Bukan itu saja, plastik yang terkandung dalam
beras palsu ini bersifat karsinogen dan bila dikonsumsi dalam jangka panjang
bukan tidak mungkin hanya akan menyebabkan gagal ginjal maupun kanker bahkan
juga kematian.
Dari beberapa dampak diatas, sangat jelas bahwa
mengkonsumsi beras plastik disini begitu berbahaya karena dampak terparahnya
adalah kematian. Dengan begitu sudilah kita harap berhati-hati dalam memilih
beras yang memang sudah menjadi makanan pokok bangsa ini. Selain itu,
pemerintah juga perlu melakukan tindak lanjut terkait kasus yang sedemikian
rupa ini dengan lebih memperketat kualifikasi beras-beras yang masuk dipasaran.
Supaya pada akhirnya masyarakat tidak dikhawatirkan kembali dengan adanya beras
plastik.
Langganan:
Postingan (Atom)