![]() |
Dok. Internet |
Oke langsung
sajalah, hari ini akan ku certikan apa yang ku dapat serta yang ku alami. Pertama,
saya merasa kecewa ni bray dengan tugas media pembelajaran tadi. Soalnya, saya
yang sudah merasa bagus dalam membuat media pembelajaran ini malah mendampat
komenan kurang memuaskan. Begitu juga dengan nilai yang kelompok kami dapat
(saya satu kelompok bersama Lala dan Miftah). Tadi pagi-pagi sudah telat ketika
kuliah bahasa inggris, langsung kebut buat media pembelajaran, eh hasilnya
malah gini. Hem,,. mungkin penjelasannya saja ya tadi yang kurang maksimal. Karena
ketika lihat kelompok lain yang cuman medianya gambar saja aja dapet nilai di
atasku malah. Walah,,. Pye tho pak dosen,. Gak tau apa sudah susah-susah buat
kok ya,,. :(
Ah
sudahlah itu hanya luapan kekecewaanku saja, medianya juga saya buang aja tuh. Oke
lanjut ke cerita keduanya, sore harinya saya lanjut ngaji kitab kuning di
masjid kampus 3. Disana walaupun saya telat dan ketika disitupun penjelasan
dari bapak Hamdani Mun’im juga kurang begitu jelas ku dengar. Namun, disini
saya mendapat sedikit poin pelajaran tentang sebuah makna “Zuhud”.
“Zuhud”
sekarang ini sering disalah artikan oleh banyak orang. Mereka menganggap orang
zuhud adalah orang yang tidak suka akan hal dunia dan hanya mementingkan akhirat.
Tentunya hal ini sangatlah salah. Lihat kembali ke masa sahabat seperti Abu
Bakar dan Utsman adalah contoh orang zuhud. Mereka dengan harta yang berlimpah,
namun tetap mampu menyeimbangkan antara kebutuhan dunia dan akhiratnya. Mereka
juga tidak di perbudak oleh harta itu sendiri. Contoh lain seperti Syaih Abdul
Qodir Jaelani juga sosok yang memiliki harta namun beliau tetaplah zuhud.
Jadi,
dapat diambil kesimpulan bahwa zuhud bukanlah orang yang hanya memikirkan
akhirat saja, namun mereka yang mampu meletak sesuatu, menggunakan sesuatu
sesuai kebutuhannya. Semisal seseorang naik mobil cerry, jezz, ataupun Alpart
sekalipun, dia masih tetap merasa biasa saja. karena dia menggunakannya sesuai
kebutuhan , tidak peduli mewah tidaknya barang tersebut. Selain itu, seseorang
zuhud tidak akan diperbudak oleh harta, dalam artian sangat tergila-gila oleh
harta yang bersifat duniawi. Atas dasar itu semua semoga saja di bulan nan suci
ini kita selalu diberi keimanan dan ketaqwaan pada Allah SWT, serta menjalankan
ibadah-ibadah lebih maksimal. Amin,,.
Cukup sekian ceritaku hari ini,. terimakasih :)
#Keempat Bulan Ramadhan 1437 H
0 komentar:
Posting Komentar